Rumah Tahan Gempa

Yang perlu di perhatikan agar rumah kita tahan Gempa adalah :
1. Pondasi.
Untuk rumah lantai satu dengan rumah lantai 2 ke atas tentunya ada perbedaan kontruksi untuk pondasinya. Jika rumah lantai satu hanya cukup menggunakan pondasi batu biasa, tetapi untuk rumah lantai 2 ke atas perlu di buat pondasi footplat (cakar ayam) di tiap kolomnya.
(Contoh Gambar Pondasi Batu)
(Contoh Gambar Pondasi Footplat)

Yang perlu di ingat juga adalah kondisi tanah. Penjelasan di atas merupakan kondisi tanah yang stabil. Sedangkan untuk tanah yang tidak stabil perlu ada penanganan lebih lanjut.
2. Sloof.
Sloof adalah Beton Bertulang yang berada di atas pondasi batu kali. Biasanya orang menganggap remeh untuk pembuatannya. Anggapannya bahwa sloof fungsinya tidak terlalu penting. Padahal sloof adalah tempat sebagai pendistrisibusian beban dari seluruh bangunan agar merata di terima pondasi.

3. Kolom
Sebagai stuktur yang menopang secara vertikal pada sebuah bangunan, kolom juga mempunyai peranan yang penting untuk kekuatan suatu bangunan. Jika kolom dibuat sesuai dengan standart yang ditentukan, maka dinding seolah-olah berfungsi sebagai tirai saja. Jadi dinding tidak terbebani sama sekali. Contoh dari pembuatan kolom yang keliru mungkin banyak kita jumpai bangunan yang retak-retak lebar pada dindingnya.
(Contoh Gambar Detail Sloof, Kolom dan Ring Balk)

4. Ring Balk.
Ring Balk adalah beton bertulang yang berada di atas pasangan bata. Sebagai sebuah rangka, maka ringbalk adalah pengikat bagian atas sebuah rangka/bangunan. Nasibnya hampir serupa dengan sloof yang di abaikan, bahkan di hilangkan sama sekali. Padahal dengan menghilangkan ring balk sama saja dengan membuang uang untuk pembuatan kolom dan sloof.

Yang perlu di ingat di dalam pembuatan sloof, kolom dan ring balk, di setiap sudut pertemuannya pembesiannya harus di sambungkan dengan benar. Jika tidak, jika terjadi gempa akan mengaibatkan terlepasnya sambungannya.

5. Atap
Sebagai sebuah penutup sebuah bangunan atap terdiri dari berbagai macam pilihan, ada yang dari genteng, genteng metal, genteng beton, asbes, seng, polycarbonat, dll. Dari berbagai macam jenis penutup atap tersebut tentunya mempunyai konstruksi atap yang berbeda-beda disesuaikan dengan penutupnya. Semakin berat bahan penutup atapnya, maka semakin rumit saja konstruksi atap yang harus kita buat.

Semoga ini semua bermanfaat bagi kita, sebagai langkah preventif jika terjadi gempa bumi yang sering melanda bumi kita akhir-akhir ini. Wallahualam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa menggunakan Arsitek ?

Tips Desain Rumah Nyaman